SEJARAH

YAYASAN ASTA TUNGGAL GUNA

“HELPING PEDULI SOSIAL”

 

 

  1. SEJARAH YAYASAN ASTA TUNGGAL GUNA “HELPING PEDULI SOSIAL”

 

Yayasan Asta Tunggal Guna berawal dari ide untuk membantu anak jalanan di hari Anak Nasional pada 23 Juli tahun 2007 yang awalnya berbentuk komunitas Helping Peduli Sosial.

Pencetus ide ini adalah Andoko Dean Lugisto, yang kemudian bekerjasama dengan Dedy Rizmawan, Susie Milano, Juneika Christianti, dan Abbas Supardi.

Pada tahun 2010, Dedy Rizmawan, Susie Milano, Juneika Christianti, dan Abbas Supardi memutuskan untuk vakum. Untuk dapat terus menyelenggarakan program kemanusiaan, roda organisasi kemudian dilanjutkan oleh Andoko Dean Lugisto dan Fengki Fauzi.

Pada tahun 2015, Andoko Dean Lugisto bersama dengan Fengki Fauzi, Sulfahlevi, Windah Kie, dan Hendra Justin Fu memulai proses melegalkan Helping Peduli Sosial dalam suatu lembaga hukum bernama Yayasan Asta Tunggal Guna.

Pada 23 Juli 2016, Yayasan Asta Tunggal Guna resmi menjadi lembaga hukum yang mewadahi organisasi Helping Peduli Sosial.

 

 

  1. ARTI DAN MAKNA LAMBANG YAYASAN ASTA TUNGGAL GUNA

Lima tangan artinya 5 orang penggerak pertama lahirnya HELPING Peduli Sosial (Andoko Dean Lugisto, Dedy Rizmawan, Susi Milano, Abbas Supardi (Alm), Eka) yang akhirnya berbentuk Yayasan Asta Tunggal Guna yang bersatu padu mengemban tugas dalam satu visi dan satu misi.

Tangan yang bersatu untuk mendatangkan satu kebaikan secara utuh berwarna merah yang menyatakan semangat, dan warna biru menyatakan perdamaian, serta saling menggenggam membentuk segi lima artinya, kecintaan kita dengan tanah air Indonesia yang identik dengan segi lima sebagai lambang negara Pancasila.

Dua lingkaran yang menandakan kegiatan ke dalam dan ke luar, dimana segala kegiatan saling berkesinambungan, saling mendukung, serta tidak terputus.

 

  1. ARTI DAN MAKNA LAMBANG HELPING

Lima jari artinya 5 orang penggerak pertama lahirnya HELPING Peduli Sosial (Andoko Dean Lugisto, Dedy Rizmawan, Susi Milano, Abbas Supardi (Alm), Eka)

Dua tanda seru di belakang kata HELPING, artinya lahirnya HELPING diprakarsai oleh dua orang, yaitu Andoko Dean Lugisto dan Dedy Rizmawan.

Tangan yang berwarna merah dan berlatar belakang putih artinya, kecintaan kita dengan tanah air Indonesia yang identik dengan warna merah dan putih.

Pemakaian tangan kiri sebagai logo, meminjam filosofi “tangan kanan memberi, tangan kiri tidak perlu tahu“, artinya dalam memberikan sesuatu bantuan harus didasari rasa tulus ikhlas, dan tanpa pamrih.